
Wisata Masa Lalu Kapal Apung Lampulo, Mengenang Dahsyatnya Tsunami Aceh
Aceh dipenuhi bervariasi destinasi wisata banda aceh yang menarik, menjadi berasal dari pantai, gunung, kuliner, sampai web sejarah lainnya. Namun itu belum memadai menyebabkan anda untuk berhenti datang ke Aceh, anda wajib singgah ke keliru satu bagian Kota Banda Aceh yang memberikan cerita dahsyatnya gelombang tsunami Aceh 2004 silam.
Wisata Masa Lalu Mengenang Dahsyatnya Tsunami Aceh
Banyak wisatawan dapat heran menyaksikan panorama yang menyolok, yaitu sebuah kapal nelayan ukuran besar terseret ke daratan sampai sejauh 3 kilometer dan terdampar di keliru satu atap rumah penduduk. Orang-orang menyebut sisa berasal dari peninggalan dahsyatnya gelombang laut berikut sebagai Kapal Apung Lampulo. Meskipun tsunami telah berlalu 15 tahun silam, kapal dan rumah di sana tetap menjaga keasliannya.
Kapal ini terletak di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. untuk raih wilayah ini sanggup menggunakan kendaraan umum dengan membayar uang sebesar Rp16.000 dan menempuh sementara kira-kira 10 menit berasal dari pusat kota. Kapal Apung Lampulo berbahan kontruksi berasal dari kayu berikut mempunyai berat 65 ton, dengan panjang 25 meter, dan mempunyai lebar 5,5 meter. Bagian bawah kapal di cat dengan warna hitam, dan badan kapal dicat warna perak. Sementara beberapa dinding kapal telah nampak lapuk.
Saking beratnya kapal yang tersangkut di atap rumah, pemerintah Kota Banda Aceh membangun penyangga berbahan besi untuk menghindar kapal sehingga senantiasa berada terhadap posisinya, sementara di bagian langit-langit kapal telah dipasang atap. Bagi pengunjung yang dambakan menyaksikan geladak kapal, pemerintah Kota Banda Aceh terhitung telah mendirikan sebuah bangunan dengan tangga datar setinggi lima meter.
Dulunya Kapal Nelayan
Melansir berasal dari lamiajewels.com, Kapal Lampulo merupakan kapal nelayan yang sering digunakan oleh penduduk area Lampulo di wisata aceh untuk kepentingan melaut. Kapal berikut berbahan dasar kayu dengan bobot kurang lebih 65 ton. Memiliki panjang kira-kira 25 meter dan mempunyai lebar 5,5 meter.
Dengan ukuran kapal sebesar itu, telah tergambarkan betapa dahsyatnya arus gelombang Tsunami pasca gempa bumi berkekuatan 9,3 Skala Richter. Hingga sementara ini, Pemerintah Kota Banda Aceh menentukan Kapal Lampulo menjadi keliru satu objek wisata untuk mengenang musibah besar yang melanda kota tersebut. Tak cuma itu, wilayah terdamparnya Kapal Lampulo terhitung menjadi destinasi wisata sejarah pilihan penduduk lokal maupun luar daerah.
Kondisi Masih Orisinil
Pada bagian bawah kapal rupanya terdapat sebuah rumah penduduk yang telah hancur beberapa dikarenakan diterjang Kapal Lampulo. Tak cuma itu, beberapa bagian rumah berikut bahkan menjadi “penyangga” kapal sampai sekarang. Kondisi berasal dari kapal beserta rumahnya tetap terlihat orisinil. Hanya saja ada beberapa tambahan berbentuk penyangga besi yang melingkari kapal sehingga sanggup berdiri kokoh.
Kapal kayu di tempat wisata aceh itu telah menjadi lapuk termakan usia, hal berikut tambah meningkatkan nilai sejarahnya. Tak sampai situ, pihak Pemerintah Kota Banda Aceh terhitung meningkatkan beberapa foto moment Tsunami di bagian dinding rumahnya. Kondisi rumahnya pun tetap terbilang sama, ada ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi pas berada di bawah lambung kapal.
Selamatkan Nyawa Warga
Pada sementara Tsunami berlangsung dan kapal apung lampulo telah berada di atas rumah penduduk, beberapa warga setempat yang tidak sempat menyelamatkan diri pun rupanya naik ke atas kapal. Di di dalam kapal, puluhan warga berikut pada akhirnya terselamatkan berasal dari dahsyatnya gelombang Tsunami terhitung sang pemilik rumah. Meskipun telah dijadikan objek wisata aceh, pemilik rumah pun menjadi tidak keberatan jika ramai didatangi pengunjung.
Akses ke Lokasi
Letak Kapal Apung Lampulo tak jauh berasal dari pelabuhan perikanan, cuma berjarak kira-kira 1 kilometer saja. Untuk raih area wisata di aceh ini, pengunjung memadai menggunakan kendaraan pribadi ataupun menggunakan becak motor. Di kira-kira wilayah objek wisata Kapal Apung Lampulo tidak ada angkutan umum yang melintas.
Pengunjung disarankan menggunakan becak motor berasal dari kota, memadai membayar biaya Rp20.000 saja. Bagi anda yang tidak dambakan naik becak motor, sanggup menyewa mobil atau taksi berasal dari bandara. Harga sewa yang di tawarkan menjadi berasal dari Rp400.000. Penyewaan mobil itu telah terhitung datang ke Kapal Apung Lampulo dan keliling ke objek wisata lainnya.
Anda Mungkin Suka Juga

Romantisme Di Air Terjun Batu Layang Bengkulu Hadirkan Wisata Alam yang Alami
Juni 20, 2024
Pantai Padang, Titik ‘Sunset’ Kebanggaan Kota Sumatera Barat
Juni 19, 2024